Bupati Sumenep Silaturrhami Dengan Awak Media
14 Mei 2013
Dibaca Sebanyak = 1080x
Kegiatan silaturrahmi Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, MSi, dengan awak media pada Senin (14/05) malam di rumah Dinas Bupati setempat berlangsung penuh keakraban dan kekeluargaan.

Acara yang dikemas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep dengan Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep ini, juga dihadiri Wakil Bupati Sumenep, Ir. H. Soengkono Sidik, S.Sos. M.Si dan Sekdakab Sumenep, Drs. Hadi Soetarto, MSi.

Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim berharap agar para jurnalis bisa bekerjasama membantu pemerintah membangun Kabupaten Sumenep, yang memiliki potensi diberbagai sektor, selaras dengan harapan masyarakat.

“Pembangunan di Sumneep bisa berkembang dengan cepat kalau ditunjang dengan pemberitaan yang bagus dengan sumber berita yang kompeten. Sebab, terkadang yang ditulis wartawan, sumber beritanya kadang tidak jelas, sehingga tidak seimbang (balance),”katanya.

Bahkan, Bupati bersama Waki Bupati menyampaikan beberapa hal yang memang membutuhkan peran media dalam mempromosikan potensi Kabupaten Sumenep, agar dikenal dan menjadi tujuan wisata maupun berbagai potensi lainnya.

“Fokus promosi yang saat ini gencar dibicarakan adalah Pulau Giliyang. Kami akan segera menetapkan lokasi itu menjadi wisata kesehatan, karena kadar oksigen yang ada diwilayah tersebut diatas rata-rata,”terangnya.

Menurut Bupati, untuk mewujudkan itu semua, dijadwalkan pekan depan dirinya bersama BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Suramadu) dan Gubernur Jawa Timur, akan duduk bersama membahas Pulau Giliyang untuk dijadikan wisata kesehatan.

“Kami semua ingin menggagas Pulau Giliyang sebagai icon Sumenep, Pulau Madura dan Jawa Timur sekaligus Indonesia, terkait wisata kesehatan. Sebab, kadar oksigennya tertinggi di Asia. Itu sesuai hasil penelitian, baik LAPAN maupun Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) di Surabaya, pada tanggal 2 Mei 2013 kemarin,”ungkapnya.

Peneliti BBTKLPP di Surabaya yang beranggotakan 9 orang itu menemukan kadar oksigen di Pulau Giliyang tepatnya pukul 11.00, menunjukkan angka yang sangat signifikan, yakni 20,9 persen untuk kadar oksigen lebih tinggi dari baku normal. Sedangkan kandungan karbondioksida (CO2) mencapai 30,2 persen lebih rendah dari baku normal 38,7 persen.

Pengukuran kedua dilakukan tepat pukul 11.45, saat kondisi udara sangat bagus kadar oksigen mencapai 21,5 persen, sementara kadar CO2nya menurun menjadi 26,5 persen. ( Nita, Esha )