Lomba Di Kota Tua Kalianget Sebagai Upaya Mengenang Sejarah Di Sumenep
28 April 2018
Dibaca Sebanyak = 1844x

Media Center, Sabtu ( 28/04 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep mengapresiasi Lomba Kreasi dan Karya Tulis Ilmiah di kalangan pemuda yang dikemas dalam Hunting Foto Budaya Kota Tua, karena memiliki nilai positif bagi generasi muda.

Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Drs. R. Idris, MM, mengatakan, lomba itu mengajak kaum muda untuk tidak melupakan perjalanan sejarah, termasuk sejarah di Kabupaten Sumenep.

Dalam catatan sejarah, Kota Tua Kalianget di masa silam merupakan satu-satunya Kota berkonsep modern di Madura, sebab saat itu, Kota Tua Kalianget secara infrastruktur, penataan Kota sudah lebih modern dan maju dibandingkan Kota-Kota lain di Madura bahkan nusantara.

“Kota Tua Kalianget ini pembangunannya pada masa VOC sejak tahun 1705 Masehi, seiring kekuasaan VOC di Sumenep, mereka membangun berbagai sarana, seperti pelabuhan, benteng “Loji Kantang” dan benteng Kalimo’ok.” kata Pj Sekda saat membuka Lomba Kreasi dan Karya Tulis Ilmiah di kalangan pemuda yang dikemas dalam Hunting Foto Budaya Kota Tua, di Kecamatan Kalianget, Sabtu (28/04).

Ia mengungkapkan, beberapa peninggalan sejarah di Kota Tua Kalianget hingga saat ini antara lain, pos jaga kuno bergaya Eropa dan Belanda, gedung pembangkit listrik yang didirikan pada tahun 1914 dengan arsitektur yang juga cantik dan artistik, lokomotif dan lori yang dahulu seringkali dipakai untuk mengangkut garam dari ladang-ladang garam, pelabuhan tua, serta cerobong pabrik.

“Melalui lomba itu, kita kembali mengingat Kota Tua Kalianget penuh dengan sejarah yang harus diketahui oleh generasi muda Sumenep. Oleh karena itu, saya menyambut baik dan mengapresiasi dilaksanakannya lomba ini.” tuturnya.

Selain itu menurut Gus Idris, lomba ini sangat positif guna merangsang kreatifitas kaum muda di Kabupaten Sumenep, apalagi di era saat ini, kunci utama kesuksesan seseorang adalah kompetensi dan daya saing.

Untuk itulah, jadikan lomba itu sebagai spirit dan motivasi mengukur kreatifitas, kemampuan dan kompetensi diri agar bisa bersaing di era kompetisi yang semakin ketat.

“Kemampuan apapun sangat dibutuhkan, termasuk di bidang fotografi, mengingat orang yang memiliki kemampuan, bisa menciptakan sendiri sejarahnya, dan tidak bergantung kepada orang lain.” pungkasnya. ( Yasik, Fer )