Media Center, Senin ( 17/09 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep bertekad agar pembuatan Kapal Motor Penumpang (KMP) Dharma Bahari Sumekar III bisa beroperasi melayani masyarakat di Kecamatan kepulauan pada akhir bulan Oktober tahun ini.

Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M,Si mengatakan, pihaknya menghendaki di usia Kabupaten Sumenep ke-749 ada kado istimewa bagi masyarakat yang berada di Kecamatan kepulauan, berupa sarana transportasi baru.

“Saya inginkan kapal baru itu beroperasi melayani transportasi saat Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-749 pada tanggal 31 Oktober 2018. Saat ini proses pengerjaannya sudah mencapai 98 persen yang anggaran dananya murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumenep.” kata Bupati Sumenep pada Upacara Hari Perhubungan Nasional 2018 di halaman Kantor Bupati setempat, Senin (17/09).

Bupati mengungkapkan, pembuatan kapal baru untuk pelayanan transportasi ke kepulauan sebagai bukti keseriusan Pemerintah Daerah dalam membenahi sektor transportasi laut di Kabupaten Sumenep.

Untuk itu, pihaknya optimis dengan adanya kapal baru itu bisa memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat untuk menuju ke Kecamatan di kepulauan.

“Saya yakin kapal baru Dharma Bahari Sumekar III mampu memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat kepulauan, sebab memiliki beberapa kelebihan yakni tahan terhadap ombak besar, mampu mengangkut 300 orang, 75 ton dan 10 kendaraan roda empat.” terang suami Nurfitriana ini.

Selain meningkatkan pelayanan transportasi kepulauan, Bupati menambahkan, pihaknya juga berusaha mengembangkan Bandara Trunojoyo guna melayani kebutuhan sektor transportasi udara, yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Bandara Trunojoyo beroperasi sebagai bandara komersial yang melayani aktifitas transportasi udara setiap hari, dan kita harus bersyukur atas prestasi itu mengingat untuk menjadi bandara komersial butuh perjuangan panjang dan melelahkan. Yang jelas kami senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk akselerasi program di sektor perhubungan guna memutus sekat-sekat geografis.” pungkasnya. ( Yasik, Fer )